Scroll untuk baca artikel
Example 720x720
ADVERTORIAL

Ciptakan Generasi Emas, Wali Kota Bontang Optimis Zero Angka Stunting

×

Ciptakan Generasi Emas, Wali Kota Bontang Optimis Zero Angka Stunting

Sebarkan artikel ini
Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni saat memenerikan pemaran tentang stunting.
Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni saat memenerikan pemaran tentang stunting.

Mekora.id – Pemerintah Kota Bontang terus berupaya menurunkan angka stunting melalui berbagai intervensi, baik spesifik maupun sensitif.

Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni mengatakan bahwa pihaknya optimis untuk menekan angka stunting jadi zero. Katanya, masa depan generasi emas dimulai dari perbaikan gizi ibu hamil dan balita.

“Masyarakat juga harus berperan aktif serta peningkatan akses air bersih dan sanitasi dan terus memberikan edukasi pola asuh bagaimana memberikan gizi yang baik terhadap anak-anak,” jelasnya saat ditemui, Kamis (7/8/2025).

Selain itu, kata Neni penguatan posyandu dan kader kesehatan di lapangan pasalnya kerja pemerintah saja tidak cukup. Diperlukan keterlibatan semua pihak untuk menjadikan pencegahan stunting sebagai gerakan bersama. Misalnya, dari tenaga kesehatan, tokoh masyarakat, serta keluarga itu sendiri.

Baca juga :  Bontang Dapat 10.553 Sambungan Rumah Jargas, Wali Kota Neni: Target City Gas Segera Terwujud

Tak hanya itu, saat ini pemerintah memberikan tanggung jawab kepada setiap kader posyandu untuk rutin melakukan penimbangan, pengukuran lingkar kepala, lingkar lengan dan berat badan.

“Kalau kendala yang dihadapi dilapangana itu masih banyak ibu-ibu yang malas datang ke posyandu . Jadi satu kader itu bertanggung jawab terhadap 10 balita yang rutin setiap pekan melakukan pengukurna lingkar lengan, berat badan dan lingkar kepala jadi apakah prevalensi kita berhasil atau tidak itu nanti yang akan menjadi evaluasi. Apalagi ada ibu-ibu yang berpikiran katanya kalau anaknya gak stunting nanti tidak dapat bantuna, harusnya tidak boleh berpikir seperti itu.” ucapnya.

Lebih lanjut, berdasarkan data dinas kesehatan di 2024, dari sebanyak 16.226 sasaran balita, hanya terdapat 6.018 balita atau 37,09 persen yang melakukan pemantauan tumbuh kembangnya melalui posyandu.

Baca juga :  Bunda Neni Raih Anugerah BKPRMI Award 2025 Tingkat Nasional

Di tahun 2025, target prevalensi balita stunting sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) yaitu 21 persen. Namun, berdasarkan rekap data timbang serentak per bulan mei tahun 2025, dari 10.056 sasaran balita, ada 10.055 balita yang melakukan pemantauan tumbuh kembang atau 99.99 persen dan terdapat 1.754 balita stunting atau sebesar 17,44 persen.

“Maka dari itu kami terus melakukan kordinasi dan evaluasi bagaimana akses data dalam pengelolaan program pencegahan dan penurunan stunting bisa kita jalankan dengan baik dengan harapan kita bisa mencapai zero angka stunting,” tukasnya.