Mekora.id – Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, menghadiri kegiatan santunan anak yatim yang digelar oleh Majelis Taklim An-Namirah bekerja sama dengan warga Kelurahan Bontang Baru di Masjid An-Namirah, Minggu (20/7/2025). Acara berlangsung khidmat dengan dihadiri tokoh masyarakat, jajaran Kecamatan Bontang Utara, Kelurahan Bontang Baru, serta para mitra dan anggota majelis taklim dari berbagai RT setempat.
Dalam sambutannya, Neni menegaskan komitmen Pemerintah Kota Bontang untuk terus memberikan perhatian kepada anak-anak yatim dan masyarakat kurang mampu.
“Bagi saya, warga yang tidak mampu adalah tanggungan negara. Anak-anak yatim berhak mendapatkan santunan, pendidikan, dan jaminan masa depan,” tegasnya.
Ia menjelaskan sejumlah program pemerintah yang telah diluncurkan, di antaranya santunan sebesar Rp300.000 per orang untuk warga miskin, bantuan perlengkapan sekolah bagi siswa SD hingga SMP, serta sinergi dengan Pemerintah Provinsi untuk memberikan bantuan seragam dan perlengkapan bagi siswa SMA dan SLB, baik negeri maupun swasta.
“Pemerintah juga memberikan pembebasan UKT bagi mahasiswa yang kuliah di perguruan tinggi di Bontang. Ini adalah bentuk dukungan nyata terhadap pendidikan bagi keluarga kurang mampu,” tambahnya.
Ketua Panitia, Endang Dwi S, dalam laporannya menyebutkan bahwa total dana santunan yang terkumpul mencapai Rp38.480.000. Dana tersebut berasal dari donasi warga sejumlah RT dan tokoh masyarakat, termasuk Ketua DPRD Kota Bontang Andi Faizal, Wakil Wali Kota Bontang Agus Haris, dan sejumlah dermawan lainnya.
“Dana disalurkan untuk santunan kepada 57 anak yatim, masing-masing menerima Rp600.000. Selebihnya digunakan untuk konsumsi, bingkisan, dan operasional kegiatan,” jelas Endang.
Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu menyukseskan acara tersebut.
“Semoga segala bentuk bantuan ini dibalas Allah SWT dengan pahala dan rezeki yang berlipat,” ucapnya.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah dapat memberikan dampak sosial yang signifikan, terutama bagi anak-anak yatim yang menjadi bagian penting dari generasi penerus.