“Berbagai permasalahan substansi seperti tidak transparansinya dalam penggunaan dana desa yang terindikasi praktek korupsi, ketidakadilan dalam pembagian program-program pembangunan serta pelayanan sosial dasar masyarakat diabaikan, belum lagi tabiat kepala desa Tanambuah yang senang gonta ganti perangkat desa, sebagai strategi menilap gaji perangkat desa yang diberhentikan,” ungkap Firka.
Masalah lain yang juga disoal warga Tanambuah yakni, penggunaan jabatan Kades yang dinilai sewenang-wenang.
Bahkan sejumlah aparat desa jadi korban pemecatan Kades.
“Lebih dari 95 % warga desa tanambuah merasa sedang tidak ber-Desa, tentu kondisi diatas bukan tuduhan tanpa dasar sehingga kami masyarakat desa tanambuah sudah muak dan marah,” tutur Firka.