Menurut orang nomor satu PKS itu, estimasi pemindahan ibu kota yang awalnya sebesar Rp 466 triliun dapat membengkak jadi Rp 800 triliun.
“Pasti seiring berjalannya akan membengkak jadi 800 triliun, nah ini yang mestinya dipikirkan karena sangat membebani APBN,”
Sehingga menurut Ahmad Syaikhu, pembangunan IKN tanpa investor tersebut harus dikaji agar tidak menjadi beban.
“Awalnya jika ada investor yang dapat mendanai pembangunan IKN ini sangat diharapkan, tetapi realitanya sampai hari ini belum ada. Ini menyebabkan membebani APBN yang terlalu berat.” ujarnya.