MAMUJU, mekora.id – Pembangunan Kantor Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) mulai dikeluhkan oleh Pemprov Sulbar. Hal itu setelah Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulbar, Muhammad Idris, meluapkan kekesalannya pada PT Brantas Abipraya selaku kontraktor, saat melakukan rapat bersama di Rumah Jabatannya, Selasa (09/01/2023).
Kekecewaan Idris itu beralasan, pasalnya Kantor yang dibangun ulang pasca gempa 6,2 magnitudo 15 Januari 2021 lalu itu mulai dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya sejak Oktober 2023 dengan target perampungan hingga September 2023.
Meski telah diberi tambahan tenggat waktu hingga Desember 2023, namun hingga Januari 2024, pihak kontraktor belum juga menyelesaikan Kantor Gubernur Sulbar.
“Pembangunan Kantor Gubernur dijanjikan sudah selesai September dan rencananya penyerahan Oktober 2023 lalu. Nah, kita toleransi karena waktu itu penyelesaiannya baru sekitar 85 persen, akhirnya kita berikan dispensasi waktu sampai Desember 2023,” kata Muhammad Idris.
Kekecewaan Pemprov Sulbar pada kontraktor juga ditambah dengan pekerjaan yang tak kunjung rampung. Kata Idris, banyak bagian-bagian yang dikerjakan tidak sesuai dengan harapan.
Menurutnya, sejumlah titik finishing pembangunan gedung Kantor Gubernur Sulbar dinilai tidak sesuai dengan perencanaan. Mulai dari site plan luar maupun dalam.