“Kami sudah beberapa kali melakukan demo di kantor gubernur, tapi tidak pernah ditemui oleh Pj Gubernur. Karena itu, hari ini, bertepatan dengan pelantikan DPRD Sulbar, kami kembali berdemo dengan harapan tuntutan kami dapat disampaikan ke eksekutif,” kata Rijal, salah satu orator aksi.
Keranda Mayat, Simbol Kekecewaan
Dalam aksinya, mahasiswa membawa keranda mayat sebagai simbol kekecewaan terhadap kebijakan Pemprov Sulbar yang dinilai tidak mendengar aspirasi rakyat.
“Keranda mayat ini melambangkan matinya hati nurani pemerintah terhadap rakyatnya yang tidak mendengar aspirasi mereka,” tegas Rijal.
Tuntutan Mahasiswa
Dalam aksi tersebut, mahasiswa menyampaikan beberapa poin tuntutan penting, antara lain:
- Penghentian perubahan anggaran yang merusak program strategis.
- Kebijakan penanggulangan kemiskinan yang lebih efektif.
- Transparansi terkait biaya program beasiswa.
- Penertiban tambang yang dianggap cacat prosedur dan merusak lingkungan.
Setelah berdialog dengan anggota DPRD, para mahasiswa kemudian membubarkan diri dengan tertib.