Mekora.id – Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, memimpin langsung rapat koordinasi pembangunan jaringan gas (jargas) rumah tangga, Jumat (12/9/2025) di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota Bontang.
Kegiatan ini dihadiri perwakilan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Tim Badan Migas Energi (BME), Staf Ahli Ekonomi dan Keuangan Bahauddin, Sekretaris Daerah Kota Bontang Aji Erlynawati, Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Moch Arif Rochman, perangkat daerah terkait, camat, lurah, serta tamu undangan. Hadir pula Yunando selaku perwakilan Kementerian ESDM yang menyampaikan paparan teknis program jargas.
Dalam sambutannya, Wali Kota Neni menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah pusat.
“Terima kasih kepada Kementerian ESDM yang terus konsisten mendukung Bontang. Program jargas ini sejalan dengan visi pembangunan Bontang 2025–2029. Harapan kami, keberadaannya bisa meringankan beban pengeluaran rumah tangga,” ucapnya.
Ia menegaskan bahwa manfaat jargas bukan hanya dari sisi lingkungan.
“Jargas ini menghadirkan energi bersih, ramah lingkungan, dan secara nyata meningkatkan kesejahteraan warga,” lanjutnya.
Neni juga mengingatkan bahwa pembangunan jargas di Bontang bukan hal baru.
“Sejak 2008 hingga 2018, kita sudah membangun 18.436 sambungan rumah (SR) melalui dukungan APBN dan APBD. Tahun ini alhamdulillah Bontang kembali mendapat 10.553 SR, sehingga total sudah hampir 29.000 SR dari kebutuhan sekitar 35.000. Artinya masih ada sekitar 10.000 SR yang harus kita perjuangkan bersama,” jelasnya.
Sementara itu, Yunando dari Kementerian ESDM menegaskan program ini sepenuhnya gratis.
“Jika ada pihak yang meminta biaya, segera laporkan. Seluruh pemasangan, mulai pipa hingga kompor menyala, tidak dipungut biaya sepeser pun,” katanya tegas.
Ia juga merinci bahwa Bontang masuk Paket 4 pembangunan jargas bersama Kabupaten Demak dan Tanah Tidung dengan total 26.137 SR. “Dari jumlah itu, Bontang mendapat 10.553 SR yang tersebar di 14 kelurahan. Regulasi dan stasiun pengendali juga ditempatkan di lahan milik Pemkot Bontang,” paparnya.
Proses pembangunan dijadwalkan berlangsung Oktober hingga Desember 2025, dilanjutkan Januari–Mei 2026. Sebelumnya sudah dilakukan survei lapangan, peninjauan lokasi, dan penandatanganan MoU dengan Kementerian ESDM.
Wali Kota Neni menutup rapat dengan ajakan membangun sinergi.
“Kami berharap pemasangan jargas bisa dimulai tahun ini agar manfaatnya segera dirasakan. Kunci keberhasilan program ini ada pada kolaborasi pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat,” pungkasnya.