Didampingi seorang ibu yang juga merupakan penenun, menjadi penyemangat tersendiri penenun cilik di Mamasa itu, untuk terus belajar menghasilkan karya tenun tradisional yang indah dan cantik.
“Sejak kecil dia suka memperhatikan orang menenun, setelah masuk SD ia meminta bapaknya dibuatkan alat tenun yang ukurannya kecil dan pas untuk dirinya,” kata Arruan Lempan, Ibu Vivhia.
Dalam menenun Ia masih sering dituntun, diberi arahan agar tenunannya terlihat rapi dan menghasilkan motif dengan ciri khas daerah Mamasa sebagaimana yang warisan leluhurnya.
Meski hampir setiap harinya berkutik di alat tenun Vivhia, masih tetap meluangkan waktunya bermain bersama teman-temanya sebagaimana dengan anak seusianya. Di usianya yang menginjak 7 tahun ia sangat sering belajar dan kini menjadi mahir menenun.
(FR)