Selain itu, alasan penambahan uang tunai juga ditengarai antisipasi Bank Indonesia terhadap kelangkaan uang. Sebab kata Gunawan Purbowo kelangkaan uang menjadi hambatan jika sampai terjadi.
“Kalau uang sampai langkah kan jadinya bagaimana, jadi kita harus memastikan bahwa kebutuhan uang itu tidak putus. Jadi kebutuhan itu kita upayakan kebutuhan uang itu maksimal tersedia,”
Untuk pembagiannya, Bank Indonesia telah membaginya untuk enam Kabupaten di Sulbar. Dimana Kabupaten Mamasa mendapat penambahan uang paling besar diantara wilayah lainnya.
“Jadi untuk kebutuhan uang di Nataru 2024 ini tetap kita sediakan paling besar di Kabupaten Mamasa 40 persen, Polewali-Majene 30 persen, serta dan Pasangkayu, Mamuju Tengah, dan Mamuju 30 persen,” pungkasnya.