Scroll untuk baca artikel
Example 720x720
ADVERTORIAL

Wali Kota Bontang Resmi Luncurkan Pendataan Keluarga 2025

×

Wali Kota Bontang Resmi Luncurkan Pendataan Keluarga 2025

Sebarkan artikel ini

Mekora.id – Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni secara resmi meluncurkan kegiatan Pendataan Keluarga Tahun 2025 (PK-25) di Kota Bontang, Selasa (22/7/2025). Peluncuran berlangsung di Saung Ulin, Lembah Hijau Lestari, Bontang Lestari, dan ditandai dengan penyematan tanda pengenal kepada kader pendata keluarga.

Acara ini turut dihadiri Ketua Komite I DPD RI Andi Sofyan Hasdam, perwakilan Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim Aris Ananta, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Eddy Forestwanto, Camat Bontang Barat Ida Idris, perwakilan kelurahan, dan para kader pendata dari seluruh kota.

Dalam sambutannya, Wali Kota Neni menegaskan pentingnya data akurat sebagai landasan dalam menyusun kebijakan pembangunan yang tepat sasaran.

Baca juga :  Diskominfo Bontang Siapkan Colocation Server

“Data yang valid adalah fondasi dari seluruh kebijakan pembangunan. Melalui pendataan ini, kita memperoleh data mikro yang dapat dijadikan dasar dalam intervensi kebijakan, seperti penanganan stunting, kemiskinan, hingga pengangguran,” ujar Neni.

Ia menambahkan bahwa pemutakhiran data ini memungkinkan pemerintah untuk mengambil keputusan yang lebih tajam dan terarah.

“Jika datanya sudah benar dan mutakhir, kita bisa menargetkan intervensi bukan hanya pada masalah stunting, tapi juga dalam menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran,” jelasnya.

Program PK-25 akan berlangsung selama satu bulan penuh, mulai 22 Juli hingga 21 Agustus 2025. Wali Kota pun mengajak seluruh masyarakat Bontang untuk berpartisipasi aktif dalam mendukung kelancaran pendataan.

Baca juga :  Wali Kota Bontang Lepas 400 Peserta Lomba Lari “King of The Hills”

Senator DPD RI, Andi Sofyan Hasdam, dalam kesempatan itu juga menekankan pentingnya akurasi data dalam penyusunan kebijakan nasional.

“Banyak persoalan bermula dari kesalahan data. Kalau datanya benar, penanganan stunting misalnya, tidak lagi berdasarkan angka statistik semata, tetapi by name, by address berdasarkan data nyata di lapangan,” ungkapnya.

Menurutnya, data konkret memungkinkan pemerintah mengetahui kondisi riil masyarakat, termasuk apakah angka stunting yang dilaporkan sesuai atau justru meleset.

“Dengan data akurat, kita bisa memastikan langkah kita tidak salah sasaran. Ini akan sangat membantu untuk seluruh wilayah, termasuk Kalimantan Timur,” tambahnya.

Prosesi peluncuran ditutup dengan penyematan atribut secara simbolis kepada para kader pendata, sebagai tanda dimulainya pelaksanaan Pendataan Keluarga 2025 di Kota Bontang.