Scroll untuk baca artikel
Example 720x720
NEWS

Proyek Perbaikan Pelabuhan Perintis Mamuju Capai 70 Persen, Ditarget Rampung Oktober

×

Proyek Perbaikan Pelabuhan Perintis Mamuju Capai 70 Persen, Ditarget Rampung Oktober

Sebarkan artikel ini
Pelabuhan Perintis Mamuju
Pengerjaan proyek perbaikan Pelabuhan Perintis Mamuju di Jl. Yos Sudarso. (Foto : Mekora.id)

MAMUJU, Mekora.id – Kepala Kantor Unit Pelayanan Pelabuhan (UPP) Kelas III Mamuju, Sulawesi Barat, Isa Amsyari, memastikan pengerjaan proyek refreshment Pelabuhan Perintis Mamuju di Jl. Yos Sudarso berjalan sesuai mekanisme dan standar operasional prosedur (SOP).

Hal itu disampaikan Isa dalam konferensi pers di kantor UPP III Mamuju, Rabu (11/9/2025). Ia menjelaskan, proyek ini merupakan tindak lanjut atas kerusakan fasilitas pelabuhan akibat gempa bumi pada Januari 2021 lalu.

“Perbaikan ini murni menggunakan anggaran pusat, tidak memakai APBD. Semua mekanisme pengerjaan mengacu pada standar yang berlaku,” tegas Isa.

Libatkan Aparat Hukum

Untuk memastikan transparansi, UPP III Mamuju melibatkan Kejaksaan Tinggi dan Polda Sulbar sebagai pendamping hukum.

Baca juga :  Khalil Qibran : E-Sport Sulbar Dorong Pembinaan Generasi Muda Lewat Turnamen Pesta Merdeka

“Pengawasan pekerjaan ini kami minta didampingi langsung oleh Kejati dan Polda Sulbar. Jadi, semua proses jelas dan terbuka,” kata Isa.

Dampak Sosial Ekonomi

Isa mengungkapkan, percepatan proyek penting dilakukan karena aktivitas pelayaran sementara dialihkan ke Lanal Mamuju. Kondisi ini membuat para pekerja lepas pelabuhan kehilangan mata pencaharian.

“Banyak warga sekitar menggantungkan hidupnya dari aktivitas pelabuhan. Selama perbaikan, mereka tidak bisa bekerja. Itu sebabnya kami ingin pengerjaan dikebut,” jelasnya.

Asis, perwakilan serikat pekerja lepas pelabuhan, membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan, banyak rekannya terpaksa mencari pekerjaan kasar selama proyek berlangsung.

“Kami berharap pekerjaan ini cepat rampung supaya bisa kembali bekerja. Mohon jangan ada upaya menghambat proyek ini, karena nasib kami ada di pelabuhan,” ujarnya.