MAMUJU, Mekora.id – Petani Milenial Sulawesi Barat (Sulbar) periode 2025-2030, resmi dikukuhkan. Pelantikan ini dihadiri langsung oleh Wakil Gubernur, Salim S Mengga, di Ballroom Andi Depu, Kantor Gubernur Sulbar, Jl Abdul Malik Pattana Endeng, Simboro, Mamuju, Selasa (25/11/2025).
Dalam sambutannya Ketua Petani Milenial Sulbar, Muhammad Fadly, menegaskan bahwa Petani Milenial Sulbar harus menjadi motor penggerak bagi organisasi di tingkat nasional. Ia menekankan pentingnya membangun mentalitas kemandirian di kalangan para anggota.
“Yang penting saya sampaikan kepada teman-teman, kita harus tetap fokus pada usaha kita masing-masing. Adapun bantuan yang turun dari pemerintah itu adalah nilai plus untuk kita,” ujarnya.
Menurut Fadly, bantuan bukan tujuan utama, melainkan bonus yang dapat memperkuat usaha yang sudah berjalan.
“Persoalan bantuan itu adalah plus buat kita,” tegasnya.
Ia optimistis, kepengurusan Petani Milenial Sulbar akan mampu memberi dampak besar dan menjadi contoh bagi daerah lain.
“Yakin dan percaya, keberadaan pengurus Petani Milenial Sulbar akan menjadi rujukan Petani Milenial Andalan di seluruh Indonesia,” tandasnya.
Sementara Wakil Gubernur Sulbar, Salim S. Mengga, dalam pelantikan itu megatakan, Ia menyambut baik lahirnya kepengurusan baru ini yang dinilai menjadi angin segar bagi sektor pertanian di daerah.
“Selamat atas pelantikan Petani Milenial Sulbar. Campur tangan pemuda dalam pertanian ini merupakan hal baru bagi kita,” kata Salim.
Ia menyoroti bahwa selama ini masyarakat Sulbar bertani berdasarkan kultur turun-temurun tanpa pendekatan pengetahuan dan analisis nilai ekonomi yang memadai.
“Sejak dulu petani di Sulbar bertani secara kultur. Tanpa pengetahuan, tanpa tahu produksi, dan tanpa tahu nilai ekonominya,” jelasnya.
Dengan hadirnya petani milenial, ia berharap produk pertanian Sulbar bisa lebih kompetitif dan mengenali kebutuhan pasar. Ia mencontohkan komoditas unggulan daerah seperti kakao dan kopi.
“Kalau orang Jakarta sebut kopi Toraja, sesungguhnya itu kopi dari Mamasa,” ujarnya.
Wagub menegaskan bahwa pelantikan ini harus menjadi momentum bagi pemuda untuk mengambil peran nyata dalam pembangunan daerah.
“Jadi pesan saya, kalau sukses petani milenial, maka akan bisa sukses. Jangan berpikir mau jadi ASN,” tegasnya.












