Perkelahian itu pun sengaja direkam oleh rekan lainnya, lalu disebar ke media sosial untuk mendapatkan perhatian publik.
“Peristiwa tersebut sengaja direkam oleh remaja perempuan lainnya yang juga rekan para pelaku. Kemudian dibagikan ke grup WhatsApp komunitas mereka yang bernama “Strong (Stress Tak Tertolong),” ungkap AKP M. REZA.
Atas peristiwa itu, pihak kepolisian mengaku menyayangkan kejadian tersebut. Polresta Mamuju menghimbau kepada masyarakat, khususnya para orang tua, untuk lebih mengawasi pergaulan anak-anaknya mendorong generasi muda agar lebih bijak dalam menggunakan media sosial.
“Polresta Mamuju akan terus melakukan upaya pencegahan terhadap aksi-aksi serupa dan menindak tegas setiap tindakan yang meresahkan masyarakat,” pungkas M. Reza.