MAMUJU, mekora.id – Warga sekitar di Dusun Talaba, Desa Belang-belang, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Mengaku terpaksa memblokade Jalan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mamuju, karena bosan terus dijanji.
Mereka mengaku telah lima kali berunjuk rasa dan hanya mendapati janji untuk penggantian kompensasi atap. Namun setahun menunggu, kompensasi yang dijanjikan tak kunjung terealiasasi. Akibatnya atap rumah warga bocor.
“Itu saja kata-katanya, Perusahaan bertanggungjawab atas kompensasi ganti atap. Tapi sudah satu tahun tidak ada,” kata Wandi, Selasa (3/10/2023).
Warga mengaku kesulitan untuk berkomunikasi dengan pihak pengelola, untuk itu warga memilih memblokade jalan masuk dengan menebang pohon.
“Itu baru bisa komunikasi kalau ada aksi demo, makanya kami sudah lima kali demo tapi tidak pernah tutup jalan, sekarang baru dilakukan karena masyarakat sudah bosan dijanji terus,” ujar Wandi.
“Belum ada jawaban padahal sudah lima kali aksi, alasannya setiap kali mau ditemui masyarakat lagi meeting, itu terus yang jadi alasannya tidak bisa mau temui masyaraka,” lanjutnya.
Selain itu, warga juga menuntut pengelola segera merealisasikan janji merekrut tenaga kerja lokal. Pasalnya saat sosialisasi rencana pembangunan pembangkit listrik dengan bahan bakar batu bara itu, warga mengaku dijanji menjadi prioritas utama.