Selain itu, sektor kesehatan juga ikut menyumbang sebesar 0,02 persen, informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen, pendidikan sebesar 0,06 persen, penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,05 persen, perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,13 persen.
“Sementara kelompok transportasi, rekreasi olahraga dan budaya tidak memberikan andil/sumbangan yang signifikan terhadap inflasi,” ujar Tina.
Meski begitu, BPS mencatat Sulawesi Barat secara month to month (m-to-m) mencatatkan deflasi sebesar 0,17 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) sebesar 0,83 persen.
Sementara komoditas yang dominan memberikan andil deflasi m-to-m pada
November 2024, yakni : ikan layang, beras, pisang, ikan cakalang, dan telur ayam ras. Sedangkan komoditas yang andi dalam inflasi m-to-m, masing-masing : tomat, bawang merah, minyak kelapa, Sigaret Kretek Mesin (SKM) dan Sigaret Kretek Tangan (SKT)