Scroll untuk baca artikel
Example 720x720
HOME

GMNI Mamuju Soroti Esensi Perayaan Hari Jadi Mamuju: Jangan Sekadar Seremonial

×

GMNI Mamuju Soroti Esensi Perayaan Hari Jadi Mamuju: Jangan Sekadar Seremonial

Sebarkan artikel ini
Ketua GMNI Mamuju
Ketua GMNI Mamuju, Adam Jauri. (Foto : Istimewa)

Menurut Adam, HJM ke-485 lebih tepat dimaknai sebagai momentum kelahiran wilayah adat Mamuju yang kini terbagi menjadi tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Mamuju, Mamuju Tengah, dan Pasangkayu.

“Ini momen besar yang seharusnya diperingati oleh tiga kabupaten, bukan hanya Kabupaten Mamuju. Jika tidak dipisahkan, makna HJM akan kabur dan hanya dianggap sebagai perayaan ulang tahun kabupaten administratif,” jelasnya.

Dialog Kebudayaan dan Refleksi Bersama

Adam mendorong agar pemerintah, tokoh adat, akademisi, dan seluruh pemangku kepentingan duduk bersama dalam ruang dialog kebudayaan untuk mengevaluasi kembali esensi dan arah perayaan HJM.

“Sudah saatnya seluruh stakeholder duduk bersama, memetakan kembali makna HJM agar publik tidak bingung antara Hari Jadi Kerajaan Mamuju dan Hari Jadi Kabupaten Mamuju. Ini penting untuk membangun kesadaran sejarah dan persatuan lintas wilayah,” tuturnya.

Baca juga :  Tak Ditemui Gubernur Sulbar, Massa Aliansi Tolak Tambang Dirikan Tenda

Di akhir pernyataannya, Adam menegaskan bahwa peringatan Hari Jadi Mamuju sebagai wilayah adat tidak seharusnya eksklusif milik Kabupaten Mamuju saja, melainkan juga milik bersama warga Mamuju Tengah dan Pasangkayu yang memiliki akar sejarah yang sama.

“Kalau masih dikemas sebagai satu perayaan administratif, publik akan terus terbawa pada makna Hari Jadi Kabupaten, bukan wilayah adat. Padahal, HJM sebagai simbol sejarah harus menjadi pengingat rasa persatuan di antara kita,” pungkasnya.