Scroll untuk baca artikel
Example 720x720
Pemilu

Akademisi Unsulbar: Pemisahan Pemilu dan Pilkada Dorong Demokrasi Lebih Sehat

×

Akademisi Unsulbar: Pemisahan Pemilu dan Pilkada Dorong Demokrasi Lebih Sehat

Sebarkan artikel ini
Muhammad Dosen Unsulbar
Muhammad Dosen Ilmu Politik Unsulbar. (Foto : Istimewa)

“Pemisahan ini bisa mendorong masyarakat untuk lebih fokus dalam memilih pemimpin lokal yang punya kapasitas, bukan semata karena popularitas,” tegasnya.

Ia juga menyebut jarak waktu minimal 2 hingga 2,5 tahun antara Pemilu nasional dan Pemilu lokal seperti yang diputuskan MK adalah ideal. Dengan jeda tersebut, masyarakat punya cukup waktu untuk mengkaji isu dan menilai secara lebih objektif.

“Dengan waktu jeda ini, isu-isu lokal bisa mendapat ruang sendiri. Ini akan memperkuat proses demokratisasi di daerah,” tambahnya.

Implikasi pada Masa Jabatan DPRD

Muhammad juga menyoroti implikasi konstitusional dari putusan MK ini, terutama terkait dengan masa jabatan DPRD yang sebelumnya dipilih bersamaan dengan Pilpres dan Pemilu legislatif tingkat pusat.

Baca juga :  Meluas, Mahasiswa Hukum Unsulbar Deklarasi Tolak Tambang di Karossa dan Kalukku

“Ke depan, harus ada kejelasan, apakah masa jabatan anggota DPRD akan diperpanjang atau tidak. Ini penting agar transisi berjalan mulus tanpa melanggar prinsip demokrasi dan konstitusi,” tutupnya.

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *