Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Sosial

Achmad Nur, Membangun Asa Dari Balik Garis Hitam

×

Achmad Nur, Membangun Asa Dari Balik Garis Hitam

Sebarkan artikel ini
Achmad Nur, Pemenang Satu Indonesia Awards Kategori Kewirausahaan dari Mamuju.

MAMUJU, mekora.id – Penjara atau Bui dalam sistem hukum Indonesia diberi nama lembaga pemasyarakatan (disingkat LP atau Lapas). Sedangkan orang yang sedang menjalani Pidana penjara disebut warga binaan.

Sejumlah cuplikan atau jalan cerita dalam film menggambarkan Penjara sebagai tempat yang menakutkan. Hal itu menguatkan stigma negatif dari lingkungan sosial dan menciptakan sisi lain dari para terpidana.

Sisi itu berhasil dilihat oleh Achmad Nur, Pemuda 24 tahun asal Mamuju, Sulawesi Barat ini menggagas kewirausahaan untuk 40 sampai 80 orang warga binaan di Lapas Kelas III Perempuan Mamuju.

Dalam kacamatanya, Achmad Nur melihat warga binaan perempuan lebih rentan dan cenderung susah mencari pekerjaan. Hal itu karena stigma buruk bagi Narapidana perempuan cukup kuat.

Selain itu, sulitnya mantan Narapidana bekerja juga tidak terlepas dari banyak kesempatan kerja yang melihat latar belakang dan penyertaan surat keterangan catatan kepolisian (SKCK).

“Karena perempuan lebih rentan ketikan kembali ke Masyarakat. Saat mereka kembali kelingkungan sosial mereka butuh bekal. Tidak mudah bagi mantan Narapidana mendapatkan pekerjaan. Untuk itu kami berupaya memberikan keahlian atau kesiapan bagi mereka untuk berwiraswasta,” kata Achmad Nur, Kamis (14/09/2023).

Berbekal semangat itu, Achmad Nur bersama tiga rekannya mendirikan NGO (Non-Goverment Organization) Daftar Hitam Project. Dari wadah inilah Achmad Nur dan rekannya mulai berfokus pada melakukan pelatihan untuk Narapidana perempuan di dalam Lapas.

Awal berdirinya 2020 lalu, Daftar Hitam Project menjadi pertanyaan. Lembaga nirlaba dengan fakus pada nara pidana itu pertama di Indonesia. Itu masih asing di khalayak Tanah Air.

Kekhawatiran berbagai pihak terutama jika lembaga ini jadi sarang penyelundupan barang terlarang ke dalam Lapas, yang kebetulan jadi momok bagi sebagian Lapas.

“Kami yang pertama di Indonesia konsen dengan nara pidana, sehingga ini asing buat khalayak,” kata Achmad.

Selain mendapat keraguan dari berbagai pihak, program Achmad Nur bersama Daftar Hitam Project juga jadi pertanyaan dari orang-orang terdekat

Dengan berbagai stigma negatif pada warga binaan jadi tantangan khusus bagi Daftar Hitam Project.

Meski dapat mendapatkan berbagai keraguan, Achmad Nur tetap melanjutkan agendanya untuk memberikan pelatihan kewirausahaan bagi warga binaan di Lapas kelas III Mamuju.

“Banyak yang sampaikan pada saya, ngapain si ngurusin orang seperti itu?. Kalian tidak takut?. Setelah berinteraksi tidak seperti apa di film-film yang aku bayangkan, ternyata suasana Lapas itu bersahabat,” kata Achmad Nur

Project Daftar Hitam

Di Tahap awal, Daftar Hitam Project melakukan pendekatan psikologis warga di Lapas perempuan Mamuju dengan Festival Inklusi.