MAMUJU, Mekora.id – Sejumlah mahasiswa di Universitas Wallacea, Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), mengeluhkan buruknya sistem manajemen kampus mereka. Hal itu setelah sejumlah dosen pengajar ramai-ramai mengundurkan diri.
Menurut keterangan salah satu mahasiswa, Januari, polemik manajemen kampus mereka dimulai sejak tahun 2023 lalu. Saat itu peralihan status dari Stikes Andini Persada menjadi Universitas Wallacea yang dipimpin rektor baru menimbulkan kesenjangan dan berakibat pada kemunduran manajemen.
“Ini sudah sejak 2023 lalu, saat itu ada perubahan nama dari Stikes Andini Persada menjadi Universitas Wallacea yang dipimpin Rektor baru,” ungkap Januardi, pada Jumat (14/2/2025).
Ia menyebut, sejak 2023 satu persatu dosen dan manajemen kampus mundur dari Universitas Wallacae. Hal itu berdampak pada perkuliahan setelah para tenaga pengajar berkurang signifikan.
“Perkuliahan saat ini tidak efektif, karena hanya melalui zoom. Itu membuat para mahasiswa semakin khawatir,” ungkapnya Januardi.
Selain perkuliahan yang tidak lagi efektif, para mahasiswa angkatan 2020 dan 2021 yang ikut terkena imbas. Para mahasiswa dari jurusan DIII, S1 Keperawatan, dan Profesi Ners terancam tidak di wisuda.
“Akibat para pengelola mengundurkan diri membuat nasib mahasiswa terkatung-katung. Wisuda Mahasiswa angkatan 2020 dan 2021 tertunda dan tidak menemui kejelasan,” lanjut Januardi.