Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BUDAYASejarah

Sarat Sejarah, Kurri-Kurri Diusul GMNI Jadi Nama Pelabuhan

×

Sarat Sejarah, Kurri-Kurri Diusul GMNI Jadi Nama Pelabuhan

Sebarkan artikel ini
Kurri-Kurri dalam Peta Pelayaran Portugis
Kurri-Kurri dalam Peta Pelayaran Portugis. (Sumber : Mamuju Etnich)

MAMUJU, mekora.id – Hari jadi kabupaten Mamuju yang diperingati setiap 14 Juli menjadi titik balik untuk Ibu Kota Provinsi Sulawesi Barat ini. Kabupaten Mamuju, pada, 14 Juli 2024 ini, telah berusia 484 tahun, sejak simposium pada 1990 lalu menetapkan hari jadi Mamuju.

Lewat momentum ini, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Mamuju, menuangkan sedikit pikiran. Ketua Cabang GMNI Mamuju, Adam Jauri menyampaikan, dewasa ini kebudayaan di Kabupaten Mamuju telah semakin tergerus.

Menurut Adam, hal itu disebabkan kurang perhatian dan dorongan untuk melestarikan budaya. Salah satu yang disorot GMNI, yakni hilangnya sejarah tentang kerajaan Kurri-Kurri. Padahal kata Adam, kerajaan yang dulu eksis di pesisir Mamuju dan Simboro ini jadi cikal bakal berdirinya kerajaan Mamuju.

Baca juga :  Setelah Dilantik Jadi Anggota DPRD Sulbar, Galih : Kritik Saya Jika Salah, Dukung Saya Jika Benar

“Hasil penelitian dari Syahrir Kila (La Saruji) yang diikuti pernyataan langsung dari masyarakat Simboro, bahwa eksistensi Kurri-Kurri dulunya benar ada. Bahkan kerajaan Kurri-kurri adalah cikal bakal terbentuknya kerajaan Mamuju,” kata Adam, Minggu, (14/7/2024).

Menurut penuturan Adam, Kerajaan Kurri-Kurri di masa lampau eksis sebagai Kota Niaga. Bahkan kerajaan ini memiliki pelabuhan sendiri yang menjadi tempat bersandarnya kapal-kapal mancanegara.