Sementara ekonomi hijau, ekonomi biru dan ekonomi sirkular (blue, green and circular economy) diperlukan dalam pondasi pembangunan yang ramah lingkungan. Nantinya diharapkan pembangunan smart city dapat saling terkoneksi dengan agenda strategi untuk mengurangi perubahan iklim.
“Bidang ini penting karena pembangunan ramah lingkungan merupakan pendorong baru untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi kita,” ujarnya.
Untuk itu Sekretaris Utama (Sestama) Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) ini, menawarkan bantuan dalam mengadaptasi dampak perubahan iklim (climate change impact) dan membangun ketahanan.
“Hal ini dapat dilakukan dengan mendukung rekomendasi dan strategi kebijakan, penilaian dan perencanaan perubahan iklim. Serta langkah-langkah adaptasi perubahan iklim, dalam upaya kami mengembangkan proyek pertanian, irigasi, dan infrastruktur pedesaan yang berketahanan iklim,” jelas Zudan.