MAMUJU, Mekora.id – Setelah Petani, kini kelompok tani di Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, mengeluhkan sulitnya mendapat pupuk bersubsidi.
Sulitnya mendapat pupuk subsidi itu diakui telah dirasakan sejak dua (2) tahun belakangan ini, padahal mereka merupakan anggota kelompok tani yang terdaftar dalam RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok).
“Petani yang sudah terdaftar di RDKK sulit mendapat pupuk, karena kata distributor pupuknya kosong, belum masuk lagi di gudang. Petani kadang 2 sampai 3 kali ke distributor untuk mengecek,” kata Yusuf, salah seorang anggota Kelompok Tani di Kalukku.
Menurut Yusuf, sulitnya menjangkau pupuk bersubsidi lantaran terdapat dugaan oknum distributor dan kios yang memainkan harga menjadi non subsidi. Dia menduga ada oknum-oknum tertentu yang ingin mengambil keuntungan pribadi.
“Pihak distributor dan mafia-mafia sengaja memborong pupuk bersubsidi dengan jumlah banyak, lalu dijual lagi Rp 180 ribu- Rp 200 ribu per karung (50 kilogram),” kata Yusuf, Kamis, (14/11/2024).
Akibatnya, dia mengaku sering kali sulit mendapat pupuk saat memasuki musim tanam. Itu juga berdampak pada hasil panen para petani yang tidak maksimal.