MAMUJU, Mekora.id – Ratusan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Mamuju (Unimaju) melakukan aksi demonstrasi di Kampus II, Jl. Baharudin Lopa, Mamuju, Selasa (21/01/2025).
Para demonstran yang tergabung dalam “Mahasiswa Unimaju 22 menggugat”, membakar ban bekas dan menghamburkan kursi di pelataran kampus. Aksi itu sebagai bentuk protes terhadap kebijakan studi banding yang jauh, hingga biayanya dinilai mencekik mahasiswa.
Koordinator aksi, Abdiel mengatakan, pihak kampus Unimaju seharusnya memberikan kebebasan kepada seluruh mahasiswa, untuk menentukan tempat benchmarking (studi banding) sesuai dengan kemampuan ekonomi mahasiswa.
“Kami angkatan 22 meminta untuk memberikan hak penuh kepada mahasiswa memilih tempat studi banding agar tidak terbebani biaya akomodasi,” ucap Abdiel
Program benchmarking atau studi banding dari kampus Unimaju ini akan melibatkan seluruh mahasiswa KIP dan non KIP angkatan 2022.
Menurut Abdiel, mereka yang tidak masuk dalam beasiswa pemerintah (KIP) tidak mampu secara ekonomi jika mengikuti standar nasional yang ditetapkan oleh kampus.
Dimana, biaya yang ditetapkan oleh pihak kampus untuk mahasiswa non KIP sebesar 9 juta dengan penempatan di pulau Jawa.
“Pihak kampus mewajibkan mahasiswa Non KIP untuk study banding ke kota Malang untuk skala nasional, sedangkan skala internasional diwajibkan ke Malaysia,” jelas Abdiel
Respon (1)