MAKASSAR, mekora.id – Komisi II DPRD Sulawesi Barat (Sulbar) baru saja melaksanakan kunjungan kerja ke kantor PT. Mars Sy bioscience Indonesia, di Kota Makassar, untuk membahas prospek pengembangan komoditi perkebunan di wilayah Sulawesi Barat. Selasa, (21/05/2024).
Kunjungan dipimpin langsung oleh Ketua Komisi II DPRD Provinsi Sulawesi Barat, H. Sudirman didampingi Wakil Komisi II, Firman Argo Waskito dan anggota Komisi II H. Kalla Katta, Rayu, Ruslan, H. Mulyadi Bintaha, Megawati, Ahmad Ikhsan Syarif, Arsyad Saggap, Daniel Pundu dan dihadiri langsung oleh Kabag Persidangan, Musrah Awaluddin.
Kunjungan ini diterima langsung oleh pihak PT Mars Sy bioscience Indonesia, antara lain Marlyn Sumbung, S&F Director, Sohra Sahama, Public Affairs Manager, Iman Sarwoko, Technical Manager, Akhmad Ansari, Impact Evaluation And Learning Manager, kemudian secara daring oleh Ani Setyoningrum, Commercial Operations Director, dan Jeffrey Haribowo selaku Corporate Affairs Director Cocoa.
Ketua komisi II H. Sudirman menyampaikan bahwa kunjungan kerja ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman lebih mendalam tentang rencana pengembangan yang dilakukan antara Dinas Perkebunan Sulbar dengan Mars Sy bioscience.
“Kami ingin memastikan bahwa rencana pengembangan ini akan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat Sulawesi Barat, terutama dalam hal peningkatan kesejahteraan petani dan pengembangan ekonomi daerah,” ujarnya.
Kunjungan kerja ini juga diwarnai dengan sesi tanya jawab yang interaktif, di mana anggota DPRD menanyakan berbagai aspek terkait dampak sosial dan ekonomi dari proyek pengembangan perkebunan tersebut. Selain itu, dibahas pula mengenai mekanisme kerja sama antara PT Mars Sy bioscience dengan pemerintah daerah dan para petani.
Public Affairs Manager, Sohra Sahama mengatakan pertemuan ini adalah momen yang sangat luar biasa dan merasa terhormat atas kunjungan kerja komisi II DPRD Sulbar, serta memandang kegiatan ini sebagai bukti bahwa pemerintah Sulbar khususnya DPRD memiliki niat yang baik dalam upaya membangkitkan kembali komoditi kakao agar menjadi produk unggulan di wilayah provinsi Sulawesi barat.