Mengingat Qatar menjadi tuan rumah edisi 2022, Akmal Marhali dari organisasi pengawas sepak bola Indonesia Save Our Soccer mengatakan kepada Herald bahwa mungkin terlalu dini bagi Piala Dunia untuk kembali digelar di Timur Tengah.
“Kami cukup kuat,” katanya. “Saya rasa FIFA akan melihat kawasan Timur Tengah telah menjadi tuan rumah bersama Qatar tahun lalu. Jepang dan Korea juga pernah menjadi tuan rumah. Saya yakin FIFA akan menjajal negara lain.” “Potensi menang kalau kita gabung dengan Australia, Malaysia, dan Singapura juga lebih besar,” lanjutnya.
Sepak bola Indonesia telah bergulat dengan berbagai masalah selama setahun terakhir.
Pada bulan Maret, Indonesia dicabut haknya menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 setelah Gubernur Bali menolak menjadi tuan rumah bagi tim Israel.
FIFA membekukan dana pembangunan yang dialokasikan untuk asosiasi sepak bola Indonesia sebagai sanksi, namun kemudian menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 setelah Peru tidak mampu memenuhi komitmen infrastruktur.
Indonesia juga mengalami salah satu bencana stadion terburuk di dunia tahun lalu ketika 135 orang meninggal akibat insiden berdesak-desakan setelah sebuah pertandingan di Kota Malang. [ab/uh]
Source : VOA Indonesia