Irwan menambahkan, sekalipun terdapat informasi yang menyebut mahasiswa melakukan provokasi terlebih dahulu, hal itu tidak membenarkan oknum polisi merespons dengan aksi premanisme, apalagi melibatkan kelompok untuk pengeroyokan.
“Segala bentuk kekerasan tidak dibenarkan. Kami meminta Kapolda Sulbar untuk menindak tegas dan adil para oknum polisi yang terlibat dalam aksi kekerasan ini,” tegas Irwan.
IMM Majene juga mendesak evaluasi sistemik terhadap proses pendidikan dan pelatihan di SPN. Menurut Irwan, kepolisian harus memperkuat nilai-nilai profesionalisme untuk memastikan anggotanya mampu mengatasi konflik tanpa kekerasan.
Ia menutup dengan penekanan bahwa perhatian polisi seharusnya diarahkan pada isu-isu besar bangsa, seperti pemberantasan korupsi, mafia tambang, judi online, kemiskinan, dan pengangguran, daripada terlibat dalam aksi kekerasan.
“Evaluasi ini menjadi langkah penting agar kasus semacam ini tidak terulang lagi di masa depan,” tutupnya.