Menurut Supriadi, Pemerintah Desa Bela berulang kali telah melakukan perbaikan akses jalan. Namun karena panjangnya akses jalan yang harus di cover, jalan yang dibangun sering kali rusak dan tidak bertahan lama akibat rusak dihantam longsor setiap musim hujan.
Supriadi mengaku, Dana Desa dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Mamuju tidak cukup untuk memperbaiki kerusakan sepanjang 18 kilometer itu. Hal itu disebutnya menjadikan warga di Desa Bela seperti terisolir dari dunia luar.
“Di Desa Bela ada bentangan sungai sepanjang 70 meter, jadi meski menggunakan dana desa dan APBD Kabupaten, tidak akan cukup untuk biaya perbaikan jalan ini,” tambahnya.
Ia berharap, ada perhatian khusus dari pemerintah kabupaten Mamuju untuk mencari solusi perbaikan akses tersebut. Kata dia jalan sepanjang 18 kilometer itu merupakan tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Mamuju.
Akses Jalan Rusak Jauh dari Perhatian Pemerintah
Kejadian warga sakit di Mamuju yang harus ditandu di Desa Bela sudah sering terjadi, namun hingga kini belum ada tindakan nyata dari pemerintah untuk memperbaiki akses jalan yang rusak parah tersebut. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan dan membahayakan keselamatan warga, terutama saat ada yang memerlukan perawatan medis segera.