Puncaknya ketika memasuki usia SMP, Darmawan ikut kompetisi lokal hingga berhasil masuk dalam perwakilan Indonesia mentas ke Kejuaraan Dunia.
“Keinginannya pada silat sudah muncul sejak kelas 1 SD. Dia selalu ingin ikut latihan, dan kami mendukung sepenuhnya agar dia terus mengasah kemampuannya,” ujar Darman saat di hubungi oleh Mekora.id, Senin (23/12/2024).
Sejak masa sekolah dasar hingga SMP, Darmawan secara rutin menjalani latihan intensif, yang menjadi dasar kuat baginya untuk bersaing di tingkat dunia.
“Alhamdulillah, ini menjadi bukti kalau anak orang biasa juga bisa,” kata Darman.
Ia berharap, prestasi yang di torehkan pelajar kelas XII SMA Negeri 1 Kalukku itu dapat membawa kebanggan bari keluarga, daerah, dan negara.
Untuk itu Darman berharap, selepas kejuaraan itu anaknya bisa dapat perhatian pemerintah utamanya bisa menjamin pendidikan untuk sang juara dunia.
“Ya kami berharap nanti pendidikannya bisa di perhatikan dan bisa sekolah yang baik,” tutupnya.
Keberhasilan Darmawan menjadi juara dunia memberikan kebanggaan tersendiri bagi kontingen Indonesia yang mengirimkan 179 atlet ke turnamen internasional tersebut.
Prestasi ini sekaligus menjadi bukti bahwa pencak silat, yang sejak 2019 telah di akui sebagai Warisan Budaya Takbenda untuk Kemanusiaan oleh UNESCO. Terus berkembang dan dihormati di panggung global.
