“Nanti ada turunan raja baru bisa di panggil Uwe’. Jadi tidak sembarang pak, ini budaya kita benar-benar dikocak-kocakan (diobok-obok),” jelasnya.
Sebelumnya, tanggapan layar yang diduga Anggota DPRD Mamuju, Ramliati, diduga telah melakukan penghinaan pada gelar bangsawan di Mamuju. Kasus itu kemudian rama-ramai dikecam dan berbuntut laporan ke Polisi.
Berikut isi percakapan yang di laporkan :
“Tobak do punna uwe’, mau nena buriki di padi uwe’ do tomo (dalam bahasa Mamuju), dalam bahasa Indonesia “Saya Ampun kalau dengan Uwe’, karna suatu saat kucing pun akan diberi gelar Uwe.” dikutip dalam lembaran laporan Akriadi.