Hingga berita ini ditulis, warga masih berunjuk rasa dan memblokade jalan masuk. Menurut sumber laman ini, sejak aksi unjuk rasa pagi tadi pihak PLTU Mamuju belum menemui warga.
“Kami sekitar 30 Kepala Keluarga yang melakukan aksi, tidak ada yang mau menemui kami,” tukasnya.
Saat kami masih mencoba melakukan konfirmasi dengan pihal PLTU Mamuju dan belum tersambung.
Pembangkit listrik berbahan bakar batu bara di Belang-belang ini resmi beroperasi sejak 2019 lalu, dengan kapasitas daya 2X250 MW.
Proyek ini dikerjakan oleh anak usaha PT Rekayasa Industri, yakni PT Rekind Daya Mamuju (RDM). Rekind merupakan anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero).
Proyek ini juga merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional, terkait proyek percepatan pembangkit tenaga listrik 35.000 MW. IPP PLTU Mamuju sudah mendapat Commercial Operating Date (COD) dari PT PLN (Persero) pada September 2018