MAMUJU, mekora.id – Gempa berkekuatan magnitudo 6,2 pada 15 Januari 2021 di Mamuju dan Majene, menjadi pengalaman pahit dalam pengelolaan bencana di Sulawesi Barat.
Pasalnya saat itu, tidak ada persiapan dari SDM maupun regulasi yang disiapkan. Itu seakan membekas dalam ingatan masyarakat Sulawesi Barat.
Olehnya itu sebanyak 100 orang pemuda direkrut oleh Busman Rasyid Foundation untuk menjadi kader pemuda tanggap bencana, yang dilaksanakan di Wisata Berkas Mamuju, 7-9 Desember 2023.
“Kegiatan pemuda tanggap bencana alam bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pemuda terhadap upaya penanggulangan bencana dengan memberikan edukasi dan pemahaman terkait kebencanaan sehingga menciptakan ketangguhan bencana,” kata Busman.
Menurut pendiri Busman Rasyid Foundation itu, gempa 2021 lalu telah merobek sebagian segmen dari Makassar Strait Thrust. Gempa ini kemudian mengaktifkan struktur sesar sekunder yang berpotensi menjadi sumber gempa di masa depan.
Dengan topografi Sulawesi Barat yang begitu beragam, bencana geologis, hidrologis, dan demografis yang memungkinkan sangat besar terjadi.