MAMUJU, Mekora.id – Gerakan Siswa Nasional Indonesia (GSNI) Cabang Mamuju resmi terbentuk. Pembentukan organisasi ekstra sekolah yang berasaskan marhaenisme ini dilaksanakan oleh Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Mamuju, pada Senin, 9 Desember 2024 malam.
Ketua Cabang GMNI Mamuju, Adam Jauri, mengatakan lahirnya GSNI di Mamuju sebagai tonggak sekaligus jadi sejarah bagi perjalanan front Marhaenis di Sulawesi Barat (Sulbar), khususnya organisasi yang lahir 2 Januari 1959 ini.
“Spirit dibentuknya GSNI Mamuju ini adalah untuk mendiseminasikan ideologi Marhaenisme, memperluas ruang gerakan, serta memberi wadah kepada adik-adik tingkat pelajar dalam menambah wawasan, relasi, dan pengalamannya,” ungkapnya Adam, Rabu, (11/12/2024).
Nantinya GSNI Mamuju akan menjadi bagian penting dari proses kaderisasi dini bagi siswa, membentuk karakter kebangsaan sesuai cita-cita pendiri bangsa, dan ikut dalam barisan front Marhaenis.
“Ini bagian planning kami dalam membumikan ideologi Marhaenisme sampai pada ruang-ruang pelajar. Penguatan nilai-nilai kebangsaan sejak dini perlu dibangun melalui organisasi, GSNI juga adalah arus kuat yang harus di hidupkan sebagai student movement serta pioner dalam Front Marhaenis,” pungkas Adam Jauri.
Wakil Ketua Bidang Keorganisasian GMNI Mamuju, Beni Putra Y, mengatakan kegiatan ini adalah upaya dalam menjaga semangat dan menularkan nilai perjuangan. Sebab di GSNI para siswa akan belajar dinamika kebangsaan serta dituntut membangun pondasi dasar sebagai pejuang pemikir-pemikir pejuang.
“Wadah ini menjadi pintu dan mewarna organisasi kesiswaan di Mamuju, harapannya GSNI bisa menjadi leader untuk menyuarakan hak-hak siswa dalam memajukan dunia pendidikan,” ujar Beni.
Mengenal GSNI