Scroll untuk baca artikel
Example 720x720
BUDAYANEWSSejarah

Polemik Tarian di Makam PYM I Manyambungi Todilaling Berakhir Damai, Koreografer Minta Maaf Secara Adat

×

Polemik Tarian di Makam PYM I Manyambungi Todilaling Berakhir Damai, Koreografer Minta Maaf Secara Adat

Sebarkan artikel ini
Kerapatan Adat Balanipa Mandar
Pertemuan Kerapatan Adat Balanipa Mandar dan Deriawan.

TINAMBUNG, Mekora.id — Setelah aksi menari di atas makam Raja Pertama Balanipa, Puang Yang Mulia (PYM) I Manyambungi Todilaling, menuai kecaman publik, penanggung jawab sekaligus koreografer tarian tersebut, Deriawan, akhirnya menyampaikan permohonan maaf secara langsung kepada Kerapatan Adat Balanipa Mandar, Rabu (20/11/2025).

Pertemuan berlangsung di Sekretariat Lembaga Kerapatan Adat Balanipa Mandar, Kelurahan Tinambung, Kecamatan Tinambung, Polewali Mandar. Proses klarifikasi ini difasilitasi oleh Bimantara Balanipa Mandar dan turut diantar oleh Kepala Desa Napo, Basri, serta juru kunci makam, Muhammad Adam.

Ketua Umum Bimantara Balanipa Mandar, Andi Muhammad Ardam A, mengatakan Deriawan hadir bersama kedua orang tuanya untuk bersilaturahmi sekaligus menyampaikan penyesalan mendalam atas insiden yang memicu kegaduhan itu.

Baca juga :  Kejurnas Catur ke-50 di Mamuju Tercoreng : Panitia Dihalang Keluar Hotel, Hadiah Tak Cair, Atlet Mengeluh

“Kehadiran mereka diterima baik oleh Hj. Bau Mujibah Malik (Maradia Arajang Balanipa Towaine), perangkat adat Pepuangan Limboro, Pepuangan Napo, Annangguru Joaq selaku juru bicara kerajaan, serta perwakilan pengurus Bimantara,” ujarnya kepada Mekora.id.

Pengakuan dan Penjelasan Deriawan

Dalam forum itu, Deriawan menjelaskan bahwa karyanya berawal dari tugas akhir di Universitas Negeri Makassar (UNM) yang mengangkat budaya Mandar. Namun, ia mengakui terjadi kekeliruan saat proses pengambilan gambar, di mana terdapat gerakan kecil yang dilakukan di atas makam—area yang merupakan zona sakral.

Ia menyampaikan penyesalan yang mendalam dan menegaskan komitmennya untuk tidak mengulangi hal serupa. Deriawan juga bersedia menghentikan penggunaan foto penari di atas makam untuk kepentingan publikasi apa pun, termasuk mengganti latar yang terlanjur dipakai.

Baca juga :  Menu MBG di SMA Negeri I Mamuju Tanpa Nasi, Diganti dengan Mi, Siswa Kecewa

Selain itu, ia akan meminta akun Facebook yang sempat mengunggah foto dan video tersebut untuk menghapus seluruh konten yang menampilkan area sakral makam, khususnya gambar penari yang berdiri di atas batang akar besar, lokasi makam asli PYM I Manyambungi Todilaling.

“Saya sangat menyesal atas dampaknya dan berkomitmen untuk tidak mengulanginya. Saya siap mengganti latar foto dan meminta pengunggah konten untuk menghapusnya,” ujar Deriawan.

Tinggalkan Balasan