Kejurnas Terkendala Dana
Jayadi mengakui pelaksanaan Kejurnas sempat menghadapi kendala dari sisi pendanaan. Meski sudah mendapat hibah dari KONI Sulbar sebesar Rp500 juta dan dukungan PB Percasi Rp150 juta, dana tersebut masih jauh dari kebutuhan ideal.
“Proposal awal kami sebesar Rp2,7 miliar dengan perkiraan seribu peserta. Tapi yang hadir hanya sekitar 600 orang, dan itu tetap membutuhkan biaya besar. Setelah dihitung, kami masih kekurangan sekitar Rp700 juta,” ungkapnya.
Menurut Jayadi, Gubernur Sulbar juga telah membantu melakukan komunikasi dengan sejumlah sponsor di berbagai daerah, termasuk Sulawesi Selatan, Kalimantan, dan Jakarta. Namun, proses pencairan dana sponsor memerlukan waktu karena kendala administrasi.
“Sampai sekarang sponsor yang masuk belum sampai Rp100 juta. Tapi kami tetap berupaya agar kegiatan ini bisa tuntas dengan baik,” tuturnya.
Jayadi menambahkan, administrasi pendaftaran dan pembayaran peserta berada di bawah kewenangan PB Percasi. Ia memastikan pelaksanaan Kejurnas tetap berjalan sesuai jadwal, yakni 7–13 November 2025, meski di tengah berbagai keterbatasan.
“Yang paling besar itu biaya sarana, prasarana, dan operasional. Ke depan ini akan kami jadikan bahan evaluasi agar penyelenggaraan berikutnya bisa lebih baik lagi,” ujarnya menutup konferensi pers.













