MAMUJU, mekora.id – Sebanyak 24 sekolah taman kanak-kanak se-Kabupaten mamuju, akhirnya diubah statusnya dari swasta menjadi sekolah negeri dibawah naungan pemerintah kabupaten mamuju.
Ceremony peresmian perubahan status TK ini, dilakukan di Gelanggang Olahraga (GOR) yang juga menjadi kantor sementara Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Mamuju, pada, Senin, (1/4/2024).
Dalam sambutannya, Bupati Mamuju, Sutinah Suhardi mengatakan, perubahan status ini menjadi satu langkah maju dunia pendidikan di Mamuju. Sebab perubahan itu dapat mempermudah intervensi dan kebijakan daerah.
Selain itu kata Sutinah, dengan menjadi sekolah negeri, para tenaga pengajar di sekolah tersebut tentu akan memiliki kesempatan yang sama dengan guru lain untuk diangkat menjadi PPPK.
“Dulu banyak guru swasta yang sampaikan ke saya, kenapa tidak bisa mendaftar (PPPK,red), tentu ada regulasi yang mengatur, dan hari ini kita telah negerikan sekolahnya, jadi gurunya sudah bisa juga mendaftar PPPK,terang pimpinan daerah yang pernah menjadi sekretaris Dinas pendidikan ini,” kata Sutinah.
Dihadapan ratusan guru taman kanak-kanak, Sutinah menegaskan, jika programnya untuk kebutuhan dasar seperti pendidikan menjadi prioritas.
“Pemerintah kabupaten Mamuju memang memprioritaskan pembangunan kebutuhan dasar, terutama pendidikan dan kesehatan,” kata Sutinah.
Sementara, seorang pembina TK dari Kecamatan Tommo, Sahriani mengaku, perubahan status menjadi negeri merupakan penantian setelah puluhan tahun menunggu.
Sejak TK di Desa Rante Mario, Kecamatan Tommo yang dirintis sejak 17 tahun lalu. Kini mendapatkan kejelasan. Dia bersama rekan-rekan guru TK lainnya mengaku sangat senang dengan status negeri tersebut.
“Terima kasih kami sampaikan, karena sejak lama kami selalu merasa di anak tirikan, kalau ada bantuan turun dari pemerintah kami yang sekolah swasta kadang tidak dapat, begitu juga guru-guru kami,tidak dapat mendaftar PPPK,sekarang sudah boleh,” tutup Sahriani.