Scroll untuk baca artikel
Example 720x720
ADVERTORIAL

Pemkot Bontang Bentuk TPKJM, Kasus ODGJ Jadi Sorotan Serius

×

Pemkot Bontang Bentuk TPKJM, Kasus ODGJ Jadi Sorotan Serius

Sebarkan artikel ini

Mekora.id – Pemerintah Kota Bontang melalui Dinas Kesehatan menggelar Sosialisasi dan Advokasi Tim Pencegahan serta Penanggulangan Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM). Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris, Selasa (3/9/2025) di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota.

Acara digelar secara tatap muka dan virtual, dihadiri jajaran OPD, camat dan lurah se-Kota Bontang, RSUD, perwakilan Puskesmas, Persit Makodim, hingga Ketua TP PKK, Nur Kholbi. Narasumber dari Provinsi Kaltim, Hanik Endang Nihayati, turut hadir memberikan materi.

Dalam sambutannya, Wawali Agus Haris menegaskan bahwa persoalan kesehatan jiwa tak boleh dianggap sepele. Apalagi, data menunjukkan jumlah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Bontang mengalami fluktuasi: dari 200 kasus tahun 2021 meningkat menjadi 219 kasus di 2024.

Baca juga :  Agus Haris Buka Lomba Senam Kreasi Lansia Bahagia

“Masalah kesehatan jiwa masih jadi tantangan serius. Penyebabnya beragam, mulai faktor ekonomi, keluarga, hingga sosial. Penanganannya harus melibatkan semua pihak, mulai pemerintah, RT/RW, tokoh agama, aparat, bahkan dukungan perusahaan lewat CSR,” tegas Agus Haris.

Kepala Dinas Kesehatan, Bahtiar Mabe, menambahkan hingga 2025 ada 166 ODGJ berat yang sudah ditangani dari target 210 kasus. Jumlah terbanyak berada di wilayah Bontang Utara 1 sebanyak 44 orang.

“Penanganan tidak bisa hanya mengandalkan Dinkes, perlu sinergi dengan Dinas Sosial, Satpol PP, kelurahan hingga RT/RW,” jelasnya.

Melalui TPKJM ini, Pemkot berharap peran keluarga semakin kuat sebagai benteng pertama mendukung anggota yang mengalami gangguan mental.

“Kalau semua pihak bergerak bersama, kita optimistis kasus ODGJ di Bontang bisa ditekan,” tutup Agus Haris.