MAMUJU, Mekora.id – Berdasarkan rilis BPS Sulawesi Barat (Sulbar), inflasi di provinsi ini per Maret 2025 tercatat sebesar 1,55% (year on year/yoy), menempatkan Sulbar di peringkat ketiga nasional dalam pengendalian bahan pokok.
Angka ini berada dalam target nasional yang ditetapkan pemerintah, yaitu 1,5–3,5%, dan menunjukkan tren positif dibanding Februari 2025 yang mengalami deflasi -0,24% yoy.
Secara bulanan (mtm), inflasi tercatat 2,23%, dan secara tahun kalender (ytd) mencapai 0,64%. Dibandingkan inflasi nasional Maret sebesar 1,03% yoy, Sulbar sedikit lebih tinggi namun masih dalam batas wajar.
Secara wilayah, Mamuju mencatat inflasi yoy sebesar 1,20% dan inflasi bulanan 1,97%. Sementara itu, satu wilayah lainnya (kemungkinan Majene atau Polman, data kurang jelas) mengalami inflasi 2,11% yoy dan 2,64% mtm.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulawesi Barat, Abdul Waris Bestari, menyebut capaian ini sebagai bukti harga pangan di daerah relatif stabil.
Ia menekankan pentingnya menjaga daya beli petani melalui peningkatan nilai tukar sektor perkebunan dan peternakan, serta konsistensi dalam Gerakan Pangan Murah.
“Pemantauan pasar untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga pangan akan terus dilakukan tiap minggu, terutama di kawasan pinggiran kota,” ujar Waris.