Sekutu Israel menanggapi hal tersebut dengan menjanjikan dukungan baru. Dukungan tersebut diperlukan untuk menghadapi apa yang Presiden AS Joe Biden sebut sebagai “serangan teroris yang belum pernah terjadi sebelumnya” oleh Hamas.
Washington mengirim kapal induk USS Gerald R. Ford dan sejumlah kapal perang ke Mediterania timur, dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan Washington akan mengirimkan lebih banyak alutsista dan sumber daya untuk Israel.
Konflik tersebut mempunyai dampak global, dengan beberapa negara melaporkan warga negaranya terbunuh, diculik atau hilang.
Setidaknya empat warga AS tewas dalam serangan itu, kata Pemimpin Mayoritas Senat AS Chuck Schumer dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa jumlah korban kemungkinan akan bertambah.
Thailand mengatakan sedikitnya 12 warga negaranya juga tewas, sementara Nepal melaporkan 10 kematian. Mereka semua adalah buruh yang bekerja di Israel.
Israel terkejut ketika Hamas melancarkan serangan dari berbagai penjuru pada Sabtu (7/10), hari Sabat Yahudi. Sedikitnya 3.000 roket dihujani bersamaan ketika pasukan Hamas menyusup ke kota-kota dan komunitas kibbutz dan menyerbu sebuah pesta di luar ruangan.
Situasi Menyedihkan
Netanyahu – yang memimpin pemerintahan koalisi sayap kanan – berjanji untuk mengubah tempat persembunyian Hamas “menjadi puing-puing.” Ia mendesak warga Palestina di sana untuk melarikan diri.
Serangan Israel meratakan beberapa apartemen tempat tinggal di Gaza dan menghancurkan sebuah masjid di Khan Yunis, Gaza, serta menghantam bank sentral.
Lebih dari 20.000 orang di Gaza terpaksa mengungsi akibat pertempuran itu, kata Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).
“Situasinya sangat menyedihkan, baik secara psikologis dan ekonomi,” kata Amal al-Sarsawi, 37 tahun, saat ia berlindung di ruang kelas bersama anak-anaknya yang ketakutan.
Harga minyak melonjak lebih dari empat persen pada Senin (9/10). Memicu kekhawatiran tentang kemungkinan guncangan pasokan dari wilayah yang kaya minyak mentah.
Musuh-musuh Israel memuji serangan Hamas tersebut, termasuk Iran. Presiden Ebrahim Raisi menyuarakan dukungannya ketika ia berbicara dengan para pemimpin Hamas dan kelompok Jihad Islam.
Demonstrasi pro-Palestina terjadi di AS, Irak, Pakistan dan negara-negara lain. Sementara Jerman dan Prancis termasuk di antara negara-negara yang meningkatkan keamanan di sekitar kuil dan sekolah Yahudi.
Source : VOA Indonesia