MAMASA, Mekora.id – Puluhan mahasiswa dari berbagai organisasi melakukan unjuk rasa dan menyegel Kantor Bupati Mamasa, Sulawesi Barat, pada Kamis (19/9/2024).
Aksi tersebut merupakan respons terhadap terhentinya pelayanan di RSUD Kondosapata Kabupaten Mamasa akibat tunggakan klaim BPJS dan belum dibayarkannya insentif tenaga kesehatan oleh Pemerintah Daerah.
Hal itu berdampak fatal dan berakibat pelayanan poli di RSUD Kondosapata Mamasa dihentikan sejak, Rabu 17 September 2024.
Koordinator aksi, Gabriel, menyatakan kekecewaannya karena Penjabat (Pj) Bupati Mamasa tidak hadir untuk menemui massa aksi.
“Sangat miris bahwa Pj Bupati Mamasa tidak berada di tempat saat rakyat sedang menjerit. Ini sangat mengecewakan,” Kata Gabriel.
Gabriel menegaskan bahwa penyegelan kantor bupati akan terus berlanjut sampai Pj. Bupati Mamasa menemui mereka dan merespons tuntutan yang disampaikan. Para mahasiswa juga mengancam akan melanjutkan aksi mereka dalam beberapa jilid jika tuntutan tersebut tidak dipenuhi.
“Kami juga berencana menyurati Kementerian Dalam Negeri untuk mengevaluasi kinerja Pj. Bupati Mamasa yang kami nilai telah gagal menjalankan tugasnya,” lanjut Gabriel.