Setelah satu jam melakukan orasi, mahasiswa kemudian ditemui oleh pimpinan sementara DPRD Mamuju. Ketua sementara DPRD Mamuju, Syamsuddin Hatta, kepada massa aksi mengatakan, semua tuntutan yang masuk dalam kewenangan Kabupaten akan ditindak lanjuti dan menjadi catatan DPRD.
“Untuk muatan lokal saya rasa ini harus segera dibahas karena berkaitan erat dengan eksistensi budaya kita. Sementara untuk infrastruktur, tahun 2024 ini difokuskan pada pendidikan dan kesehatan sesuai dengan PMK. Tapi untuk mengurangi titik banjir kami telah masukan dalam perubahan,” ujar politisi Demokrat itu.
Sementara Wakil Ketua Sementara DPRD Mamuju, Andi Abdul Malik, mengatakan sebagai anggota DPRD baru dia mengapresiasi langkah mahasiswa untuk memberi masukan. Dia berharap kritik terus dibangun untuk mengingatkan para legislator muda yang baru dilantik.
“Terima kasih atas saran dan kritik dari adik-adik mahasiswa, saya kira kita akan menjadi mitra kritis selanjutnya untuk bersama-sama memabangun daerah yang kita cinta ini.
Berikut 10 tuntutan GMNI untuk DPRD Mamuju :
1. Ajarkan kembali muatan lokal
2. Tolak reklamasi pantai di Mamuju
3. Tolak pembangunan PLTA DND HYDRO ECO POWER
4. Pemerataan infrastruktur jalan, pariwisata, dan tata ruang kota Kabupaten Mamuju
5. Pemerataan infrastruktur dan tenaga pendidik di Mamuju
6. Tuntaskan konflik agraria
7. Hentikan eksploitasi anak dan tuntaskan pelecehan seksual
8. Cairkan dana stimulan gempa tahap 2
9. Segera bangun tanggul penahan ombak di Tambi
10. Hentikan mendorong perubahan nama pelabuhan feri menjadi pelabuhan Kurri-Kurri Simboro