Ketiadaan nasi dalam menu tersebut membuat sebagian siswa penerima MBG merasa kurang nyaman. Ada di antara mereka yang mengaku tidak terbiasa makan dengan mi.
“Biasanya kalau tidak ada nasi rasanya seperti belum makan,” kata seorang siswa yang enggan disebutkan namanya.
Program MBG di SMA Negeri I Mamuju baru berjalan dua hari dengan jumlah penerima sekitar 1.232 siswa. Namun persoalan menu ini langsung menjadi perhatian karena menyangkut kenyamanan dan kebiasaan makan siswa.
Sementara itu, pihak pengelola MBG di sekolah tersebut belum dapat dikonfirmasi. Hingga berita ini diturunkan, wartawan masih berupaya menghubungi pengelola untuk mendapatkan penjelasan terkait menu tanpa nasi tersebut.