Dia berharap pemerintah dapat segera menetralisir kelangkaan LPG 3 kilo untuk rakyat miskin itu. Pasalnya kelangkaan itu kerap kali terjadi.
Bahkan kata dia, untuk menebus Tabung elpiji 3 kilo itu, di waktu-waktu normal bisa tembus Rp 25 ribu, harga itu jauh dari HET sebesar Rp 18.500 per tabung.
“Tidak tau kenapa selalu begini, padahal pengguna tidak banyak bertambah. Perlu pengawasan lebih ketat. Jangan sampai ada yang bermain,” pungkas Yuli.
Sementara, sejumlah nomor pengawas pangkalan LPG 3 kilo yang kami hubungi untuk mengkonfirmasi hal itu, belum dijawab. Terkait informasi ini, kami akan terus melakukan update dan menginformasikan kabar terbaru.