OPINI

Kuli’

Sukriadi Amil Tannipalu
Sukriadi Amil Tannipalu. (Dok. Ist)

Dari banyak cerita anak muda Mamuju, Sukriadi lama menetap di Jakarta dan ‘indekos’ di kediaman Prabowo Subianto, ‘pemilik’ Partai Gerindra dan Presiden Indonesia ke-8, nanti.

Saya punya celah analisis jika Mamuju berpotensi kotak kosong: Sutinah Suhardi melenggang bertarung di pilkada tanpa lawan figur pasangan calon. Atau apa pun itu, analasis kali ini fokus pada Kuli’ dan arah dukungan Partai Gerindra di Pilkada Mamuju 2024.

Ado’ Mas’ud sudah bukan rahasia diuntungkan statusnya selaku ketua DPC PDIP Mamuju yang menjadikan dirinya begitu mudah jadi (calon) Wakil Bupati Mamuju di tahun 2020 lalu. Faktor PDIP sebagai partai pemenang sekaligus gerbong besar yang berkuasa secara nasional — DPR RI dan Presiden — menjadikan pilkada di daerah meski punya kaitan dengan kekuatan “merah”. Pilkada 2024 berbeda, bahkan berbalik 360 derajat.

Baca juga :  Hatta Kainang : Konsep Mamuju Baru dari Ado-Damris Jelas dan Terstruktur, Jika Pertanyakan Itu Lucu-lucuan

Gerindra

Tak begitu penting menghitung jumlah kursi Gerindra di DPRD Kabupaten Mamuju. Yang penting diulik saat ini kemana dukungan Gerindra di Pilkada Mamuju 2024? Merapat ke kubu petahana dengan gerbong besar yang sudah siap berlaga, Partai Demokrat, cenderung iya. Petahana milik Demokrat tinggal mencari calon wakil bupati pasca Ado’.

Apakah Kuli’ dari Gerindra? Mungkin iya, mungkin pula bukan. Kekuatan Kuli’ jelas karena ia dekat dengan (calon) Presiden RI, Prabowo Subianto. Kedekatan ini terbukti dengan posisi mentereng Kuli’: Koordinator Wilayah (Korwil) Partai Gerindra Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar). Posisi ini ‘keramat’, Kuli’ bisa ‘kandat tok’ siapa pun dalam organ partai yang berani ‘macam-macam’. Apalagi jika itu titah datang dari Prabowo sendiri.

Baca juga :  Istri Cabup Mamuju Dilapor, Kuasa Hukum Sarankan Pelapor Banyak Belajar dan Membaca

Gerindra — yang nantinya akan jadi partai penguasa, seperti yang ditabalkan ke PDIP 10 tahun terakhir — akan jadi partai paling diminati para figur cakada nanti. Figur atau partai yang merasa dalam kondisi kuat memenangi pilkada untuk posisi calon bupati, maka Gerindra dinilai tepat jadi tandem mengisi posisi calon wakil bupati.

Mamuju, seolah demikian. Sukriadi atau Kuli’ sungguh tenang di Jakarta kini. Ia lebih banyak waktu baca buku dan nonton netflix di kamar sembari menunggu arahan dari bosnya, Prabowo.

Meraih 1600an suara di Pileg lalu di dapil Kalukku dan sekitar, yang dengan selisih angka sekian sedikit oleh rekannya tak mengantarnya jadi legislator 2024, bukan catatan penting bagi petahana pun Partai Demokrat. Jika ini analis tak berlebihan, sekadarnya sudut pandang (perspektif).

Baca juga :  ADAMI : Mari Berpilkada Riang Gembira, Biarkan Rakyat Memilih Dengan Cinta

Amatan saya, bagi Demokrat dan Sutinah SDK (petahana/incumbent) siapa pun sosok yang dimajukan Gerindra sebagai calon wakil bupati adalah catatan penting untuk dua hal: merengkuh kemenangan dan sukses menjalankan pembangunan di bawah kendali komando seiring sejalan.

Figur lain tentu banyak. Ia datang dari kalangan pebisnis, politisi, birokrasi, yang catatan prestasinya — kalau boleh saya menyebut kehebatannya — pun tak diragukan, tapi yang pasti mereka itu “tidak dekat” dengan presiden.

Sekadar bacaan santai pengisi waktu liburan panjang akhir pekan.

#Literer2

Exit mobile version