Oleh : Sarman Sahuding
Penulis/Wartawan Utama
Lahir di Sidoarjo, Jawa Timur. Lalu jadi Tentara kemudian. Ia meniti karir dan sampailah ke level perwira: Letnan Kolonel.
Tahun 2020 Ia dipercaya jadi Dandim 0617 Majalengka, Jawa Barat. Tahun dimana dunia dilanda wabah mematikan: Covid-19. Indonesia pun terdampak meluas. Namun apa mau dikata, masyarakat Indonesia terbelah dengan wabah ini. Ada yang menimpali sumpah serapah, tak sedikit yang coba ‘melawan’ penyakit ini dengan caranya sendiri-sendiri, dan bagi pemerintah berusaha menawarkan solusi ketahanan warganya dan berusaha menghadirkan penawarnya.
Tahun 2020 dan setelahnya, sebelum pandemi itu melandai dan resmi dinyatakan menghilang di Indonesia akhir 2022, statistik membuktikan penyakit modern ini telah membunuh tak sedikit orang.
Di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, sendiri Letkol Inf. Andik Siswanto tak diam berpangku tangan. Ia singsingkan lengan baju. Amanah yang diembannya selaku pemimpin kesatuan di Makodim Majalengka membuatnya belajar keras: Pandemi Covid ia ‘lawan’ dengan caranya.
Ia menggali akar pengetahuan nenek moyang Nusantara, sumber negeri leluhur Indonesia kini. Kekayaan rempah-rempah Majalengka, juga kekayaan se-tanah air, ia padukan menjadi ramuan khas daerah yang dipimpinnya di jalur militer.
Sereh, Kunyit, Jahe adalah tanaman yang tumbuh di lahan-lahan masyarakat. Tanaman ini diolah menjadi obat untuk melawan pandemi covid itu. Inovasi ini kemudian dilabeli nama yang beken: Serah Wangi Sugih Mukti.
Temuan barunya itu kemudian menjadi program andalan di Majalengka. Pemerintah Kabupaten menyambutnya. Temuan Letkol Andik untuk menyehatkan masyarakat Majalengka beriringan dengan program pemerintah dalam pemulihan ekonomi masyarakat yang menurun akibat pandemi menambah itu.