Yeremia menilai tuduhan tersebut telah melahirkan perlakuan diskriminatif terhadap mahasiswa Papua. Menurutnya, tindakan rasis sangat bertentangan dengan nilai pendidikan dan kebhinekaan yang dijunjung Unsulbar sebagai kampus di “kota pendidikan.”
“Sangat disayangkan tindakan rasis bisa terjadi di Unsulbar, terlebih di Majene yang dikenal menjunjung tinggi nilai perbedaan,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan agar mahasiswa lebih kritis dalam menyikapi informasi. “Kalau kita mengaku sebagai mahasiswa, berita yang kita terima seharusnya dicek dulu sumbernya sebelum disebarkan. Jangan langsung dipercaya,” tambahnya.
Desakan ke Aparat
Dalam pernyataannya, HMH Unsulbar mengecam keras segala bentuk penyebaran hoaks dan perlakuan diskriminatif terhadap mahasiswa Papua. Mereka mendesak aparat kepolisian untuk menindak pihak-pihak yang menyebarkan kabar bohong maupun yang melontarkan pernyataan rasis.
HMH juga mengimbau mahasiswa Unsulbar dan masyarakat Majene agar lebih selektif dalam menerima informasi, serta menjaga sikap kolektif untuk memperkuat persaudaraan dan keberagaman di lingkungan kampus maupun masyarakat.