Selain itu, para atlet juga disebut tidak dilepas secara resmi. Sehingga para atlet merasa di terlantar oleh pihak Dinas Pendidikan Sulbar sebagai penanggung jawab kegiatan.
“Jangan anak kami sudah berjuang untuk daerah baru anak kami tidak diurus terkesan, ditelantarkan oleh daerah,” ujar Marlin.
Kepala Bidang SMA/Sederajat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sulbar, Muhammad Faezal saat dikonfirmasi wartawan, membenarkan perihal belum tersedianya seragam para atlet O2SN.
Menurut Faezal, hal itu dikarenakan seragam para atlet terlambat dicetak oleh pihak percetakan yang menyebabkan sejumlah atlet belum kebagian baju. Sehingga dalam pembukaan sejumlah atlet tampil tanpa seragam.
“Ada peserta yang belum memegang seragam, ikut hadir di lokasi pembukaan,” ujarnya.
Dalam O2SN 2024 di Jakarta itu, Sulawesi Barat mengikutkan 10 atlet dan 15 pendamping untuk mengikuti sejumlah kategori.