Scroll untuk baca artikel
Example 720x720
ADVERTORIAL

“Berilmu Dulu, Nikah Kemudian” – Wali Kota Neni Ingatkan Remaja Bontang Pentingnya Edukasi Pranikah

×

“Berilmu Dulu, Nikah Kemudian” – Wali Kota Neni Ingatkan Remaja Bontang Pentingnya Edukasi Pranikah

Sebarkan artikel ini

Mekora.id – Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, membuka kegiatan Bimbingan Pra Nikah Remaja Usia Sekolah (BRUS) bertema “Berilmu Dulu, Nikah Kemudian” di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota, Selasa pagi (29/7/2025). Program ini digelar berkat kolaborasi Gerakan Keluarga Sakinah Kota Bontang bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB).

Dalam sambutannya, Neni menekankan pentingnya membekali remaja dengan pengetahuan sebelum memasuki jenjang pernikahan. “Gerakan Keluarga Sakinah lahir dari keprihatinan kita bersama. Ilmu tentang pernikahan harus dipahami secara utuh, lalu dipraktikkan dalam kehidupan nyata,” ujarnya.

Ia menyoroti tantangan yang dihadapi generasi muda saat ini, mulai dari disrupsi digital, pengaruh teknologi seperti AI dan VR, hingga pergaulan bebas. “Semua itu menuntut kesiapan mental. Pacaran di usia sekolah seringkali justru kontraproduktif. Lebih baik fokus mengenal diri, membangun cita-cita, dan memperkuat potensi,” tegasnya.

Baca juga :  Ketua PKK Sulbar Minta Penanganan Stunting dan Kemiskinan Dimatangkan Jelang Aksi Terpadu

Tak hanya soal moral, Wali Kota juga menekankan pentingnya kesehatan reproduksi. Edukasi seksual yang sehat, kata dia, harus diberikan agar remaja terhindar dari aborsi ilegal, penyakit menular, hingga kehamilan di luar nikah. “Ketidaktahuan bisa menghancurkan masa depan. Remaja harus dibekali pengetahuan yang benar,” imbuhnya.

Neni pun memberi pesan agar pernikahan tidak diukur dari pesta besar. “Jangan gengsi kalau belum mampu buat resepsi mewah. Yang terpenting siap mental, ekonomi, dan spiritual,” pesannya.

Sebagai langkah lanjut, ia berencana menginstruksikan survei pendataan anak usia sekolah yang sudah menikah, setelah mendapat testimoni langsung dari peserta. “Kita harus tahu seberapa besar fenomena ini agar bisa merumuskan kebijakan yang tepat,” jelasnya.

Baca juga :  Ciptakan Generasi Emas, Wali Kota Bontang Optimis Zero Angka Stunting

Kegiatan BRUS kali ini digelar dua sesi, diikuti pelajar dari 13 sekolah swasta di Kota Bontang. Lima narasumber dihadirkan, terdiri dari tiga pemateri bersertifikat Kementerian Agama, satu dari Dharma Wanita Persatuan, dan satu dari Gerakan Keluarga Sakinah.

Acara juga memperkenalkan Pusat Layanan Keluarga Sakinah (PUSAKA) dengan tiga layanan utama: BERKAH (Belajar Rahasia Nikah), KOMPAK (Konseling, Mediasi, Pendamping, dan Konsultasi), serta LESTARI (Layanan Bersama Ketahanan Keluarga Indonesia). Meski sudah menjangkau banyak calon pengantin, program ini masih terkendala fasilitas terbatas, sekretariat yang menumpang di rumah dinas MUI, dan kendaraan operasional rusak.

Turut hadir Kepala Kemenag Bontang, Ketua Gerakan Keluarga Sakinah, Kepala DP3AKB, perwakilan Disdikbud, Dinsos-PM, Bapelitbangda, serta para narasumber.

Baca juga :  Agus Haris Buka Lomba Senam Kreasi Lansia Bahagia

Di akhir acara, Neni berpesan penuh semangat: “Semoga dari kegiatan ini lahir generasi berdaya, keluarga kuat, dan cita-cita Indonesia Emas 2045 benar-benar terwujud dari rumah tangga yang tangguh.” Pungkasnya.