“Penyebab utama stunting di Sulbar yaitu permasalah pernikahan usia dini, kami sudah berkali-kali berdiskusi dan pernikahan dini menjadi akar,”ujar Idris.
Tim Monev Terpadu Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintah Daerah Ditjen Pembangunan Daerah Dr Erliani, Budi Lestari, mengatakan Sulbar menjadi tujuan utama dalam melakukan penurunan stunting. Sebab menjadi salah satu prioritas yang harus dilakukan percepatan penurunan stunting dari 12 provinsi.
“Penting sekali kami berkunjung, karena ada kenaikan prevalensi stunting di Sulbar dari Provinsi Kaltim yaitu sebesar 1,2 persen,” kata Erlina.
Menurutnya, perlu ada akselerasi dan percepatan delapan aksi konvergensi. Namun ia menyampaikan bahwa Kemendagri sangat mengapresiasi upaya penurunan stunting yang dilakukan Provinsi Sulbar.
“Hasil temuan dilapangan, ternyata aplikasi yang telah dibuat tersebut belum dilaksanakan di tingkat desa dan kelurahan mungkin ada hambatan,” ucap Erlina.
Kepala Perwakilan BKKBN Sulbar, Rezky Murwanto, mengatakan percepatan penanganan stunting menjadi fokus yang saat ini ditargetkan turun. Dia mengatakan partisipasi dari segala pihak mengenai masalah ini sangat penting.
“Ini semua ahli dari pusat juga turun, sehingga kita harapkan semua pihak berkolaborasi bersama dalam menangani masalah ini,” kata Murwanto.