MAMUJU, Mekora.id – Pernahkah Anda merasa lebih sering digigit nyamuk di bandingkan orang lain di sekitar anda?. Di saat sedang beristirahat dan di sela-sela melakukan aktivitas, rasa gatal akibat gigitan nyamuk kerap kali membuat kita terganggu. Padahal kita telah membersihkan diri dan memakai pakaian yang bersih?.
Nah ternyata ada loh, hal-hal yang dapat membuat kita lebih sering digigit nyamuk di banding rekan lainnya. Faktor-faktor yang dapat membuat kita lebih sering digigit nyamuk biasanya disebabkan oleh lingkungan tempat tinggal, golongan darah, warna pakaian hingga faktor kehamilan loh.
Dikutip dari Halodoc, penyebab lebih sering digigit nyamuk yakni :
1. Karbon dioksida
Karbon dioksida di hasilkan saat kita semua bernafas, produksi karbon dioksida akan lebih banyak di hasilkan saat sedang melakukan aktivitas yang aktif. Nyamuk dapat mendeteksi perubahan karbon dioksida di lingkungannya. Peningkatan karbon dioksida dapat memperingatkan nyamuk bahwa inang potensial ada di dekatnya. Nyamuk kemudian akan bergerak menuju area tersebut.
2. Bau badan
Nyamuk tertarik pada senyawa tertentu pada kulit manusia terlebih saat berkeringat. Senyawa ini memberi kita bau tertentu yang dapat menarik perhatian nyamuk. Beberapa senyawa berbeda telah di identifikasi menarik bagi nyamuk termasuk asam laktat dan amonia. Kemudian, kondisi genetik dan bakteri tertentu dapat memicu nyamuk untuk datang dan menggigit orang tertentu.
Bau badan sendiri di tentukan oleh genetika. Jika kamu sering berinteraksi dengan seseorang yang sering digigit nyamuk, bisa jadi kamu juga menjadi lebih rentan untuk digigit. Bakteri kulit juga berperan dalam bau badan. Orang dengan keragaman mikroba yang tinggi di kulitnya kurang menarik bagi nyamuk.