Mekora.id – Tawa, peluh, dan semangat kebersamaan membalut suasana perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 di lingkungan Sekretariat Daerah (Setda) Kota Bontang. Jumat pagi (22/8/2025), halaman Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota berubah menjadi lautan energi positif saat puluhan pegawai, cleaning service, hingga petugas security mengikuti senam bersama yang dipimpin langsung oleh Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni.
Di antara deru musik senam, terlihat wajah-wajah antusias yang tersenyum meski keringat mulai menetes. Neni, dengan penuh semangat, ikut menggerakkan tangan dan kakinya, memicu tepuk tangan peserta yang kian bersemangat. Turut hadir Sekretaris Daerah Aji Erlynawati, Asisten Pemerintahan dan Kesra Dasuki, serta Asisten Administrasi Umum Akhmad Suharto, yang larut dalam keceriaan pagi itu.
Setelah senam, barisan peserta melanjutkan dengan jalan santai. Derap langkah seragam mereka menyusuri kawasan perkantoran di Jalan Awang hingga Jalan Mulawarman. Beberapa pegawai terlihat saling bercanda, sementara yang lain sibuk mengabadikan momen lewat ponsel. Rute sederhana itu terasa istimewa karena menjadi simbol perjalanan bersama dalam menjaga kesehatan sekaligus persaudaraan.
“Kegiatan ini adalah momentum untuk memperkuat persatuan sekaligus menumbuhkan semangat cinta tanah air. Pada hari ini kita jalan kaki, setiap langkah yang kita ambil adalah langkah menuju tubuh yang sehat, karena di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat,” ujar Neni, disambut anggukan para peserta.
Tak hanya olahraga, perayaan juga menghadirkan momen kebersamaan saat makan bersama. Meja panjang dipenuhi aneka hidangan sederhana, dan seluruh jajaran duduk tanpa sekat jabatan. Suasana hangat tercipta, obrolan ringan mengalir, mempererat silaturahmi di lingkup Setda.
Puncak kemeriahan datang lewat lomba tangkap ikan lele. Kolam yang sudah disiapkan sontak dipenuhi sorak sorai ketika peserta turun tangan, berusaha menangkap lele yang lincah bergerak. Tangan-tangan tergelincir, pakaian basah terkena cipratan air, namun tawa lepas justru menggema di antara penonton. Setiap gerakan menciptakan gelombang keceriaan, menutup perayaan dengan nuansa akrab dan menyenangkan.
Lebih dari sekadar perayaan, kegiatan ini menjadi pengingat bahwa semangat kemerdekaan tak hanya dirayakan dengan upacara, tetapi juga lewat kebersamaan, tawa, dan langkah kecil yang menyatukan.
